Nanas Madu Pemalang
“ Nanas
Madu Pemalang “
Nanas, siapa coba yang tak kenal buah segar ini.
Ia adalah salah satu komoditi buah unggulan Indonesia yang banyak digemari
masyarakat lokal maupun luar negeri. Di antara buah nanas yang dibudidayakan
saat ini yang popular dan bisa diterima oleh pasar ekspor adalah nanas madu
Pemalang.
Asal usul nanas madu Pemalang mula-mula dari Bogor,
pada dekade 50-an nanas madu tersebut dibawa ke Pemalang untuk dibudidayakan.
Di daerah Pemalang sendiri nama nanas madu diberikan tengkulang Jakarta
pasalnya karena rasanya manis bak madu. Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang yang
berlokasi di kaki gunung Slamet merupakan sentra penghasil nanas ini.
Ditilik perbedaannya, nanas madu Pemalang memiliki
ciri fisik lebih mungil dengan ukuran paling besar 2 kepalan tangan orang
dewasa, tapi kalo soal rasa, tidak kalah nikmat. Bahkan beberapa petani nanas
Madu di daerah Belik mengklaim bahwa nanas madu dari Belik rasanya lebih manis
dari nanas madu Subang. Selain manis seperti madu, nanas madu Pemalang juga
tidak terlalu kesat di lidah.
“Nanas madu Pemalang lebih manis karena kadar
airnya tidak terlalu banyak. Kondisi lahan yang berada di lereng gunung turut
mempengaruhi kadar air pada buah nanas. Karena lahannya miring, air tidak
banyak menggenang,” pungkas Solihin, salah satu petani nanas madu di Kec.
Belik, Pemalang. Lantaran unggul dalam hal cita rasa, petani nanas di daerah
Pemalang pun mengalami banjir permintaan.
Budidaya nanas madu bisa dibudidayakan di mana saja mulai dari
ketinggian 0-1.000 m dpl (di atas permukaan laut) dengan suhu 23-32 °C pada
jenis tanah apapun pada pH 4,5-6,5 (derajat keasaman tanah). Baik pada daerah
yang beriklim basah maupun kering, karena tanaman ini memiliki perakaran yang
dangkal. Jarak tanam yang bisa digunakan beragam, mulai dari 30 x 30 cm, 60 x
60 cm, 1 x 1 m dan 1m x 50 cm. Semakin rapat jarak tanam, maka ukuran buah yang
dihasilkan semakin kecil.
Penjualan nanas madu di jalan raya belik pemalang
Komentar
Posting Komentar